pula jika emosinya meledak, dan mempunyai nafsu birahi yang besar, apalagi jika terangsang sesuatu yang berhubungan dengan sex meskipun itu dari saudaranya sendiri atau dengan kata istilah lain "phsyco".
*****
Suatu
hari, ketika aku pulang kuliah sore, aku menyempatkan diri ke kamar
adikku mau mencari buku komik kesukaanku yang baru dipinjam tiga hari
oleh adikku. Saat mencari-cari aku tidak sengaja menemukan beberapa VCD
porno di meja belajarnya dicampur dengan CD-CD PSnya, aku kaget bukan
main, karena tidak menyangka adikku suka nonton film-film porno, aku
juga curiga akhir-akhir ini, ia pendiam, dan jarang ngobrol denganku,
dan yang paling mencurigakan adalah ia barusan mengisi film kamera
digitalnya dengan alasan mau memfoto-foto gadis yang mau diincarnya
selama ini, aku tidak menyangka gadis yang dia incar selama ini adalah
aku sendiri, saudara kandungnya. Tetapi karena orang tuaku sedang keluar
kota, aku jadi tidak bisa memberitahu mereka tentang VCD pornonya
selama ini, jadi aku biarkan saja.
Besoknya,
saat aku hendak pergi kuliah pukul setengah satu siang, dan kebetulan
hari itu adikku sudah pulang dari sekolah, ia mengajak 3 orang temannya
masuk ke dalam rumah dan nonton TV bersama, mereka si-A yang bertubuh
kekar dan berkulit hitam legam, si-B yang berbadan gemuk tapi agak
pendek, dan si-C yang kelihatan paling tua karena berbrewok agak lebat,
mungkin umurnya sama denganku atau bahkan lebih tua. Aku tidak pernah
melihat mereka sebelumnya.
Saat
aku mau berangkat, aku sempat curiga dengan sikap adikku karena dia
melihatku terus-menerus dan nafasnya juga agak terengah-engah, aku hanya
mengira ia cuma kecapean pulang dari sekolah, ternyata tidak sebab tiga
temannya tidak pada merasa kecapaian. Ia terus memandangi tubuhku dari
atas kebawah, aku jadi agak takut apakah dia merasa terangsang melihat
tubuh dan bajuku yang seksi, sebab aku memakai hem ketat putih lengan
pendek, BHku yang berbentuk tali dan berwarna hitam untuk menutupi
payudaraku yang berukuran 36B terlihat jelas karena memang agak
transparan. Dan aku memakai celana jeans sangat ketat dengan sebagian
CDku nampak, dan pantatku yang bulat dan sering diremas oleh kondektur
bis saat naik dan turun dari bis kota terlihat lebih menonjol, apalagi
kulitku juga putih bersih karena aku keturunan Cina di ayahku dan ibuku
orang bandung.
Aku
memakai baju seksi ini karena aku mau tampil menarik di depan pacarku
yang namanya Vandy yang baru 3 hari jadian. Saat mengambil kunci
motorku, aku semakin penasaran karena teman-teman adikku memberikan uang
ratusan ribu kepada adikku dan juga ikut memandangi tubuhku saat aku
jalan di dekat mereka. Aku menduga mereka merasa terangsang oleh bau
parfumku yang memang agak menyengat dan bertujuan untuk memberi
rangsangan kepada cowok.
Saat
aku hendak membuka pintu, dari belakang secara tiba-tiba aku disekap
oleh tangan yang hitam, agak bau dan kotor, ternyata tangannya si-A
teman adikku, aku kaget dan berontak tetapi sia-sia karena dia lebih
tinggi dariku dan badannya juga lebih besar berkulit hitam dan karena
aku melawan terus aku dipukul perutku oleh Rafi (adikku) sendiri,
sehingga aku jadi lemas. Kemudian si-B teman adikku yang lain mengangkat
kedua kakiku dan menggendongku bersama si-A ke ruang TV, sementara si-C
mengeluarkan VCD BFnya dari dalam tas, kemudian menyetelnya ke TV,
mereka tersenyum-senyum, apalagi adikku lebih gembira sambil menghitung
uang dari teman-temannya, aku sudah mengerti itu pasti uang untuk
menikmati tubuhku yang masih suci ini untuk diperkosa bersama-sama oleh
mereka.
Aku
sudah pasrah hanya bisa meneteskan air mata ketika bajuku mulai dilepas
kancing bajuku satu-persatu sambil diraba-raba dan diremas-remas
payudaraku oleh mereka, sementara wajahku diciumi, dijilati dan sedikit
digigiti hidungku yang memang lebih mancung dari hidung adikku ini oleh
Rafi, si-B melepaskan ikat pinggangku dan melepaskan celana jeansku,
kemudian ia melucuti celana dalamku perlahan-lahan sambil meraba-raba
pahaku,
"Wow paha Mbak putih dan mulus banget hmm.. Harum lagi"
Sementara
bagian atas, si-A sudah tidak sabar dan langsung memotong-motong tali
BHku dengan gunting, akhirnya aku telanjang bulat, mereka memandangiku
seperti hewan kelaparan yang hendak memangsa buruannya sambil membuka
seragam SMU Negeri mereka. Adikku langsung menerkam aku, aku hanya bisa
memohon.
"Jangan Dik, aku ini Mbakmu.."
Tapi
dia sudah tidak sabar dan langsung meremas-remas payudaraku yang masih
kencang dan putih bersih ini, lalu ia menggigit putingku yang belum
pernah tersentuh lelaki lain hingga memerah, dibagian bawah kakiku si-C
menggerayangiku dengan menjilati dan menggigiti "bulu-bulu"ku yang masih
lebat.
Cerita Seks ABG
Adikku melumat bibirku, lalu kebawah sambil menjilat-jilat kulit
tubuhku sampai ke alat vitalku dan melumat vaginaku yang masih suci itu,
aku hanya bisa menangis, lalu adikku mulai menegakkan penisnya
sepanjang 18 cm itu ke atas vaginaku, dan bicara.
"Ok Mbak waktunya ngambil keperawananmu Mbak.. He he he"
"Jangan Fi, pleass.. Ooch.. Aduh.. Aauw sakit fi" belum selesai aku bicara sudah dimasuki penis adikku.
"Aach.. Uuch masih seret tapi enak.. Bener Mbak, vaginamu ini Mbak!!"
"Jangan Fi, pleass.. Ooch.. Aduh.. Aauw sakit fi" belum selesai aku bicara sudah dimasuki penis adikku.
"Aach.. Uuch masih seret tapi enak.. Bener Mbak, vaginamu ini Mbak!!"
Meski agak sulit menembus vaginaku karena masih perawan, tapi ia terus memaksa sekuat-kuatnya.
"Aach.. Waow nikmatnya bukan main vaginamu Mbak.. Ooch.. Yes!!" aku merasa kesakitan
"Aach.. Uuch.. Udah Dik, sakit!"
"Aach.. Uuch.. Udah Dik, sakit!"
Saat
aku menjerit-jerit tiba-tiba mulutku disumbat penis yang lumayan besar,
panjang, berwarna hitam dan bau air kencing ternyata itu penisnya si-A.
"Ayo
Mbak diemut nih kontolku ha.. Ha.. Ha," aku hanya menangis terus,
karena kedua mulutku (atas-bawah) dihunjam penis yang besar-besar.
"Mmph.. Mmpphh"
"Mmph.. Mmpphh"
Selama
10 menit Rafi mengeluarkan penisnya dan bergantian dengan 3 orang
temannya, dan akhirnya selama setengah jam mereka menyemprotkan sperma
mereka ke lubang vaginaku, hanya si-B yang mengeluarkan spermanya ke
mulutku. Dan mereka merasa senang dan puas melihat aku menderita,
setelah puas mereka mengikat tangan dan kakiku agar tidak kabur meskipun
aku juga tidak mungkin bisa lari karena tubuhku sudah sangat lemas, dan
mereka istirahat sambil merokok, minum-minuman penguat tenaga, kukira
semua penderitaan ini sudah selesai.
Satu
jam kemudian setelah mereka merasa kuat karena minum jamu dan penguat
tenaga lainnya, mereka melepaskan semua tali yang mengikatku, kemudian
memperkosaku lagi secara lebih brutal, si-C meletakkan aku di atasnya
dengan posisi telentang dan langsung menghunjam lubang anusku dengan
penisnya sambil meremas-remas payudaraku dari bawah yang sudah
mengencang kuat.
"Aach.. Ooch duburmu seret Mbak, tapi wuenak tenan,"
Aku hanya dapat menjerit kesakitan sambil menangis.
"Aach.. Jangan.. Ooch.. Sakit Mas"
Lalu
adikku menghampiriku, dia berada tepat diatasku dan mengangkat kedua
kakiku supaya mudah posisinya dan langsung memasukkan penisnya yang
sudah menegang akibat efek minuman tadi ke vaginaku yang masih
mengeluarkan sedikit darah keperawanan, sambil berebutan dengan si-C
yang sama-sama sedang meremas-remas payudaraku yang semakin mengencang.
Aku hanya bisa mengerang kesakitan.
"Aach..
Uuch.. Jangan Raf, kumohon sudah aja.. Aach sakit.. Oochh!!" saat
mulutku menganga menjerit tiba-tiba disumbat oleh penis si-A.
"Mmph.. Mmpphh"
"Mmph.. Mmpphh"
Aku
tidak bisa menjerit, semua lubang ditubuhku seperti mulut, vagina, dan
anusku sudah disumbat penis-penis berukuran besar dan panjang, karena
ini pemerkosaan kedua jadi tidak selama yang pertama 'hanya' 15-20
menit, sampai mereka menyemprotkan sperma mereka bersamaan.
Tapi
karena si-B belum "menyerangku" dalam aksi keduanya, ia bergantian
dengan adikku yang sudah lemas, ia menyuruhku berganti posisi dengan
berlutut di sofa, ia mulai menjilat-jilat dan menampar-nampar pentatku
ini berkali-kali hingga memerah.
"Wow pantat Mbak gede juga, mulus lagi"
Karena
vaginaku masih terbuka ia langsung menghunjam keras secara cepat sambil
menarik-narik putingku selama kurang lebih 15 menit.
"Aachh.. Uuch.. Sakit Mas udah dong Mas, aku dah cape sekali nih!"
Dan
tubuhku yang sudah lemas ini dibalik dalam posisi telentang, lalu ia
mengocokkan penisnya dan mengeluarkan spermanya tepat diatas dadaku dan
meratakan dengan kedua tangannya sambil meraba-raba tubuhku. Kini
seluruh tubuhku berlumuran sperma seperti mandi sperma dari wajah hingga
pantat dan pinggul.
Setelah
merasa puas, adikku mengambil kamera digital dan memfotoku berkali-kali
dengan posisi berbeda-beda dalam keadaan telanjang bulat, basah
berlumuran sperma dan memasukkan ke komputer untuk dikirim ke internet
dengan cara mendownload ke sebuah website. Dan mengancamku untuk tidak
buka mulut kepada siapapun dan kalau bocor rahasia ini, akan disebar
foto-foto bugilku ke kampusku termasuk pacarku melalui email
teman-temanku baik cowok maupun cewek, ia mengetahui email teman-temanku
karena sudah membaca-baca buku catatan harianku, akhirnya aku pilih
diam saja.
Empat
hari sesudah itu, adikku pulang bersama mereka lagi dan mengajak lima
orang teman lain untuk memperkosaku lagi, rupanya mereka sudah mulai
ketagihan dengan tubuhku ini, itu sudah pasti karena tubuhku ini "hanya"
dijual murah oleh adikku, setiap orang membayar adikku Rp 50.000 untuk
memperkosaku tanpa kondom sepuas-puasnya tapi jika memakai kondom hanya
membayar Rp 35.000, aku hanya mendapat upah 10% dari bayaran tadi.
Totalnya
delapan orang tanpa adikku, karena adikku cuma menerima uang dari
teman-temannya dan menghitungnya. Mereka berdelapan memperkosaku secara
bergantian dan kadang bersamaan dengan lebih menyakitkan karena mereka
juga menyiksaku secara hardcore (terus terang aku mengetahui arti
hardcore setelah tragedi ini), adikku tidak ikut memperkosaku karena
setiap malam ia menyetubuhiku terus dengan berbagai macam gaya yang ia
tonton di VCD pornonya.
Seminggu
bisa empat sampai lima kali aku diperkosa teman-teman adikku, kadang
sendirian kadang berkelompok, siang dan sore. Tetapi malam harinya oleh
adikku sendiri.
TAMAT